Aku merasa masih bermimpi pagi itu, bahkan belum pagi, dini hari dua jam setelah tengah malam.
Suara adikku yang tercekat saat menerima telepon membangunkanku saat itu, 'Kenapa cha?' dia bilang 'Mamah mbak, mamah kecelakaan.' Sumpah rasanya aku ingin bangun saat itu juga jika itu sebuah mimpi buruk, jarak Jogja-Makassar membuatku diam membeku bergetar tak bisa berbuat apa-apa selain berdoa dan selalu mencemaskanmu, Ma. Mencoba menanyakan kabar mama ke orang baik itu, sungguh beri bapak itu pahala yang besar Tuhan, dia berinisiatif menghubungi anak pemilik handphone itu, handphone mama yang mungkin belum begitu dihiraukan mama setelah kecelakaan 29 September yang lalu.
Pagi itu otakku masih dijejali dengan pertanyaan 'mama gimana? mama kenapa?' dan lainnya, dan sekitar subuh mama menghubungiku dan bilang kalau mama tidak lecet sedikitpun, tapi mobil ringsek nabrak tiang dan masuk jurang. Bersyukur sekali aku. Tapi ternyata mimpi buruk ini belum berakhir, ada 1 orang teman mama yang meninggal setelah kecelakaan itu, dan ternyata mama yang mengemudikan mobil menggantikan sopir rental payah itu. Sopir sakit yang sekarang balik menyerang dan menyalahkan mama di meja hijau.
Ma, sabar ya, aku disini baik-baik saja, adik-adik juga baik, semoga mama disana juga baik. Hampir 4 bulan kita tidak bertemu, selama itukah proses hukum di Makassar? memang mama bukan orang kaya, bukan anak pejabat terpandang seperti anak besan Pak Presiden itu yang jelas-jelas menabrak mobil di jalan tol yang mulus dan menewaskan 2 orang tapi tidak ditahan sama sekali, beda dengan jalan di Polewali yang rusak dan sempit, kecelakaan tunggal menghindari terjangan truk pula. Ya begitulah, keadilan itu segmented, untuk orang yang tak prepare banyak uang seperti mamaku ya memang harus lebih lama bersabar. Entahlah..
Ma, kita ambil hikmah dari kejadian ini, semoga besok mama lebih berhati-hati lagi, aku dan adik-adik bisa lebih mandiri disini karna 3 bulan terakhir hidup jauh dari orang tua, kita juga tau mana orang yang baik, yang jahat, yang mau membantu dan yang memperburuk keadaan, kita juga tau hukum itu seperti apa. Banyak juga orang yang mau mengerti keadaan kita, tapi banyak juga yang tidak bisa mengerti dan tidak mau mencoba menempatkan dirinya kalau misalnya mereka jadi mama, atau jadi aku. Insyaallah kita bisa kok ma, masih banyak yang sayang kita, keluarga yang baik, teman-teman yang baik. Mama cepet pulang ya, aku kangen.
With a bunch of love,
Diaz
"Tomorrow is a blank paper. What matters now is how you write your today and make it unforgettable."
gak sengaja nemu blog ini pas nyari daftar nama panti asuhan di jogja. gak sengaja nemu judul ini n gak sengaja juga tertarik baca.
ReplyDeleteini beneran sist?
yg sabar yaa :(
@Fahma Isana
DeleteBeneran mba.. tapi sekarang mamaku udah di jogja lagi. waktu itu ditahan -+ setahun. trus aku di jogja cuma sama 3 adekku. proses pendewasaan. hehe :)