September 22nd 2012 was the last day I met my Mom Asmiyati Hasyim, and I don't know when will I meet her again, my Super-Idol. Almost for 3 months she was in Sulawesi and I don't know when will she say "Please book a ticket Makassar-Jogjakarta tomorrow earlier flight for me', I can't wait for those words...
There was many things happened in this 3 months, about my family, my Mom's life, my stepfathers, my life, my business, my study, my brothers and sister, our finances, many things happened and I can't describe all to you here.
And yesterday, I found an unfinished file in my laptop, that file was writen by my Mom at October 2nd 2012 about how the situation before that disaster happened to her and her friends. hmmm... read it..
"Polman 2 Oktober 2012
Sengaja aku menuliskannya sekarang karena kalau aku tuliskan kemarin-kemarin maka yang berbicara adalah emosiku, perasaanku yang masih saja memiliki kekhawatiran, ketakutan, kesedihan bahkan kekecewaan.
Tapi hari ini otakku sudah cukup mampu memilah dan menemukan semua hikmah dari seluruh kejadian.
Tgl 26 September 2012
Pk 02.30 aku bangun dari tidur yang aku mulai baru sekitar pk 01.30 dini hari karena Pk 00.00 masih koordinasi by phone dengan pak David yang rencana mau beli tangker, dan kemudian mengepak seluruh barang karena kost akan habis tgl 28 September dan pasti aku belum pulang dr perjalanan ini, pagi itu mesti bersiap segera ke airport cengkareng kare mendapat penerbangan Merpati pk 05.30 menuju Makasar. Ini adalah perjalanan membangun ulang Sulawesi selatan setelah batalnya perjalanan 2 kali ke Mamuju oleh Bpk Mandala dan off nya website .
Pk 03.00 saya keluar kamar untuk segera brangkat dengan mencari taxi sampai pasar minggu harusnya, dan kemuadian ganti DAMRI, tetapi ternyata kunci pintu gerbang kost tidak ada dan saya jadi tidak bias keluar, sekitar 20 menit baru pemegang kunci keluar kamar setelah aku gedor-gedor pintu gerbang. Berangkatlah aku naik bus dulu yang baru keluar garasi, ganti taxi dan naiklah DAMRI, baru 10 menit perjalanan tiba-tiba DUG !!! mobil DAMRI yang aku naikin numbuk mobil depannya, sehingga mesti berhenti untuk berurusan dengan pemilik mobil, untuk pemilik mobil juga terburu-buru mau ke airport sehingga sekitar 10 menit kemudian sudah berangkat lagi.
Sampai di airport antrian cheq in sangat panjang dan ternyata penerbangan Makasar baru saja ditutup, Alhamdulillah saya masih bisa kejar menyusulkan diri 1 kursi dan dapat ijin tanpa bias titip bagasi lagi, Terbang dan sampailah di airport Makasar, tidak ada yang jemput, Ibu Andi Rahma telpon mohon maaf tidak bisa jemput karena tidak ada mobil, akhirnya biar hemat saya naik DAMRI lagi ke kota, dan ternyata kebablasan sehingga mesti turun dan naik Ojeg. (hmmm)
Di Hotel sudah di tunggu Ibu Andy Rahma dan Bu Andi Sukma. Hari ini mereka begitu ceria dan tidak ada nada-nada marah seperti biasanya kepada orang-orang tertentu. Senyumnya selalu manis, di kamar hotel ber 4 Asmi, Bunda Hazna, Bu Rahma dan Sukma. Sore adakan pertemuan, Alhamdulillah yang dating banyak dan mereka semua menyimpulkan tetap akan berjuang untuk majunya D System, sedikit aneh memang, bu Rahma yang biasanya menguasai medan kali ini sangat pendiam. Sampai pulang tidak bercerita banyak kecuali bilang besok bertemu pak Waris dulu sebelum ke Mamuju.
Bu Andi Rahma dan bu Andi Sukma yang cari mobil, ketika saya tawarkan mobil dan sopir relasi saya dia tidak mau karena sudah punya langganan, dan dapatlah avansa beserta sopirnya. Tanpa mandi bahkan juga belum sholat maghrib saya brangkat bersama sopir menjemput ,ibu Andi Rahma yang malam itu tampak ceria dan cantik, lebih langsing juga katanya turun berat badan 5kg, kemudian jemput Andi Sukma. Dan langsung berangkat, di perjalanan sempatkan mampir masjid yang belum jadi untuk aku shalat jamak takhir maghrib dan isya. Perjalanan berlanjut seluruh penumpang mulai stressing, ini sebenarnya sopir kenapa? Diminta berhenti untuk singgah di took atau rumah makan selalu kebablasan dan nggak jadi, ada lobang lebar ditabrak saja berulang-ulang, ada gundukan material ditabrak. Bu Rahma dan Sukma ngomel-ngomel saja teriak hati=hati. Saya yang duduk disamping sopir tidak berani tidur karena khawatir jadi terus-terusan mengingatkan. Tapi Alhamdulillah sampai juga. Aku minta agar Sopir tadi istirahat biar nanti bias kembali nyopir, tapi spir satu ini bener-bener ngeyel dan tidak perhitungan, tidak mau tidur dengan alas an nggak biar tidur panas, saya bilang ac hidupkan saja, dia bilang takut mati di dalam mobil.
Alhamdulillah meskipun jarak tempuh sedemikian jauh hanya untuk satu pertemuan, tetapi seluruh peserta antusias dan bergabung menjadi member.
Selesai pertemuan kami kembali ke rumah tempat singgah adik dari bu Sukma, penghuni rumah itu semuanya sangat ramah dan menyenangkan, setelah istirahat sejenak, makan malam dan koordinasi dengan ibu Nisa kami langsung kembali ke Makasar. Dari awal memasuki mobil sekitar pk 20.00 Bu Rahma dan bu Sukma sudah sangat tidak nyaman dengan sopir ini karena salah-salah jalan, saya mencoba menenangkan untuk sabar dan setelah ketemu jalan dua sahabat saya di belakang tidak lagi saya dengar suara apapun, ketika saya tengok mereka sudah pada tertidur pulas Ibu Rahma di jog paling belakang dan ibu Sulma di jog tengah, sementara lagi-lagi saya tidak berani tidur melihat sopir ini tidak beres membawa mobil, sangat sering mengerem mendadak tanpa sebab, ada lobang jalan tidak terhindari sehingga mobil terperosok lbang. Baru jalan sekitar 1 jam sopir menghentikan mobil, dia minggir duduk-duduk sejenak dan cuci muka dengan aqua, sesaat berangkat lagi, saya Tanya kenapa ? dia bilang tidak apa, tetapi sekitar 1 jam perjalanan sopir kembali menghentikan mobil dan saya lihat dia stretching / senam di belakang mobil, saya perhatikan dari kaca spion kemudian dia jalan lagi. Saya semakin waspada dan harus mendampingi karena khawatir dengan keadaan sopir, dan benar saja sekitar 30 menit berjalan sopir pinggirkan mobil ke sebrang kanan jalan untuk mampir warung makan saya ikut turun untuk lihat kondisi, sementara itu 2 sahabat saya tetap tertidur pulas di mobil yang mesin tidak dimatikan dengan AC, saya Tanya lagi pada sopir : ada apa pak? Dia jawab saya agak tidak enak badan dan mengantuk, kemudian saya minta dia istirahat dulu tiduran sambil dia pesan kopi, saya tungguin sambil saya juga pesan kopi, sekitar 30 menit sopir minum kopinya sampai habis kemudian mengajak jalan lagi, saya kembali bertanya bagaimana keadaannya?, ketika mau masuk mobil dia bilang kalau tidak dapat melihat jalan dengan jelas, dan meminta saya untuk menggantikan nyopir , akhirnya saya menggantikannya, saya merasa kondisi saya sehat, tidak mengantuk karena siang sudah tidur, tidak meminum obat apapun ja..... "
...and that accident happened.
That article unfinished, with no editing at all.
And you know guys, my mom still in Kejaksaan Polewali Mandar until this time, there are many people ask for some money to my mom with many reasons, with pressure or makes that accident to be reason for ask more and more money from my mom, so my mom can't go home yet. I think they are stupid and don't believe about God's way or takdir. Whatever.. and unfortunatelly no one knows when it all will end.
I miss my mom so bad, really really miss her, I'm sorry if I can't hold back my tears.
Hmm... don't ask where's my dad, I don't want to talk about him, maybe you can ask it later. Actually I can't feel the existence of a 'Dad', sorry.
I'm sure my mom is super woman, she is strong, tough, she doesn't ever forget her God, always pray and will do anything to make them know the truth. Hopefully God's always by her side while the law can be enforced in a right way, and I wish she were be here soon soon very soon.
keren., :)
ReplyDeletehehe, minta doanya ya. :)
Delete