July 31, 2013

Berbicara Pada Diri Sendiri

Sepanjang perjalanan di atas motor mulutku meracau,
meracau, tak hanya bergumam,
berlindung dengan selembar slayer menutup mulutku
dari pandangan orang-orang yang mungkin saja menganggapku gila,
ada saatnya aku hanya ingin sendiri,
menyatukan otak dengan hati,
bercerita apapun pada diriku sendiri,
tanpa ragu dan malu, tanpa takut rahasia terbagi,
hanya percakapan antara mulut dan telinga,
sebenarnya bukan percakapan, mungkin mulutku hanya butuh pendengar yang baik,
untuk sekedar mendengarkan apa yang ingin disampaikan,
apa yang dirasakan oleh hatiku,
dan apa yang dipikirkan oleh otakku,
selalu menyenangkan,
bahkan saat pembicaraan bertopik tak menyenangkan,
menangis tanpa ada satupun tahu,
orang lain harus melihatku kuat,
tersenyum dan bahagia di depan mereka,
pencitraan? mungkin,
semangatku juga bisa jatuh,
keyakinanku pada hidup juga bisa luntur,
tapi aku yakin bisa memperbaikinya sendiri,
aku hanya tak ingin orang lain ikut sedih jika tahu aku sedih,
memberatkan pikiran mereka,
cukup aku saja,
aku ingin mereka selalu bahagia,
atau saat aku berbicara dengan topik menyenangkan,
bukannya aku tidak ingin berbagi,
ada hal-hal yang ingin kunikmati sendiri,
aku bisa memilah mana konsumsi publik dan mana yang bukan,
pasti bukan hanya aku saja yang begini,
ya, berbicara pada diri sendiri itu selalu menyenangkan. :)

- @diazputria

8 comments :

  1. mungkin kamu juga butuh seorang untuk berbagi..
    ada saat dimana nanti semangatmu akan benar benar jatuh..
    dan keyakinanmu pada hidup benar benar luntur..

    mungkin sudah waktunya kamu berbagi kisah hidup..
    beban hidup kepada orang yang nantinya ga akan membiarkan kamu tidur dengan beban yang masih tersimpan.. dan bangun dengan beban yang pura pura kamu anggap hilang..

    Orang yang nantinya akan rela menjadi kupingmu.. dan ga akan rela membiarkan rahasiamu terbagi..

    Orang yang akan menenangkan kamu saat tangismu tak lagi terbendungkan,,

    orang yang ga akan keberatan pikiran nya diberatkan oleh kisah sedihmu..

    orang yang ingin berbagi kenikmatan yang selama ini cuma kamu nikmati sendiri,,


    ReplyDelete
    Replies
    1. Haha, Sure, I need that person to fulfill the rest of my life.

      ya keinginan itu masih sebatas keinginan,
      sekarang hanya bisa berdoa sambil memantaskan diri,
      tapi keyakinan untuk menemukan siapa dia tetap ada,
      dan semoga waktuku juga masih ada.

      Thanks for visit n that great comment. :)

      Delete
    2. Sebatas keinginan?
      tanpa ada niat lebih untuk mewujudkan?

      memantaskan diri dalam artian apa?
      walau kenal kamu hanya sebatas media ini dan media sosial.. dan hanya beberapa kali bertatap muka..
      banyak bisa aku simpulkan kalo kamu lebih dari sekedar kata pantas..

      yang mungkin perlu kamu lakukan saat ini hanya membuka hati.. dan biarkan dia mencari sendiri..



      Delete
    3. niat mewujudkan pasti ada, tersirat di usaha untuk memantaskan diri,
      ah berlebihan kalau dibilang lebih dari pantas,
      memantaskan diri di hadapan Allah untuk menerima orang yang pas untuk ada di sini.
      jg memantaskan diri untuk menjadi partner hidup yang baik untuk seseorang yang masih tanda tanya.
      membuka hati? yak saran yang bagus. :)

      Bdw, ini siapa ya? penasaran. :))

      Delete
    4. Sampai kapan? apakah harus menunggu semangatmu benar benar jatuh? dan keyakinanmu pada hidup benar benar luntur?

      learning by doing.. sering kamu bilang begitu..
      Tentu juga bukan sembarang memilih..
      Bukan juga sembaranga menerima..

      Apakah masih mau mebiarkan seseorang yang masih tanda tanya tetap menjadi tanda tanya saja?

      :D
      Mungkin lebih baik hanya sebatas anonymous saja..karena mungkin kamu lebih bisa menerima saran dari seorang random..

      Delete
    5. Ps:
      Anonymous biarlah tetap menjadi anonymous..

      nggak usah dipedulikan siapa aku Yaz..
      pikirkan saja masukan dan saranku..
      malah bisa salah orang seperti yang kamu kira sekarang :D

      Delete
    6. Dan baru sekarang aku berani komen di postinganmu..
      Setelah sebelumnya cuma berani menyimak saja :D

      Delete
    7. Hhehehe, iyaaaaaa...
      Anw, makasih banyak anonymous. :)

      Delete