Masih banyak yang beranggapan bahwa untuk belajar Bahasa Inggris cepat harus menguasai rule of the gamenya dulu atau yang biasa disebut Grammar. Akhirnya Bahasa Inggris diperlakukan sebagai knowledge, bukan skill yang merupakan hakikat sifat Bahasa Inggris itu sendiri. Padahal Grammar itu sendiri sangatlah relative.
Seperti pada sebuah kalimat -last night, I SEE a ghost- Kalimat itu mungkin dianggap salah secara grammar elementary, tapi pada Grammar tingkat tinggi dikatakan kita boleh menceritakan sesuatu yang terjadi di masa lalu dengan menggunakan VERB1 dengan tujuan untuk mendramatisir.
Belum lagi aliran2 Grammar yang satu dengan lainnya tidak sepaham. Seperti aliran Descriptive Grammar dengan TG Grammar contohnya. Lalu mengapa kita masih terfokus pada Grammar yang sebenarnya BUKAN tujuan orang belajar Bahasa Inggris.
Bahasa adalah skill atau ketrampilan, masuk dalam ranah verbal motoric (gerak), Artinya untuk menguasai bahasa yang diperlukan bukanlah menghapal melainkan gerak, praktek langsung, sampai otomatis tanpa berpikir, seperti hal nya orang naik sepeda, tidak ada rumusnya agar tidak jatuh, orang berenang tidak ada rumusnya agar tetap mengapung. Begitu pula bahasa. Simak salah satu syair lagu the beatles …
-But she DON’T care- why not → -But she DOESN'T care- ?
Salah satu alternative mengajar bahasa khususnya di SD seharusnya jangan menyajikan Grammar secara eksplisit, seperti di sebuah kursus bahasa Inggris online ini dengan sistim Full Conversation Tanpa Grammar. disitu nampak sekali bagaimana akselerasi orang yang belajar Bahasa Inggris langsung praktek tanpa melalui Grammar secara eksplisit.
Saat ini banyak anak SD yang merasa Bahasa Inggris itu menjenuhkan, karena yang mereka dapati adalah kaidah2 rumus Grammar yang sangat eksplisit, akhirnya belajar Bahasa Inggris seperti belajar Matematika. Dampaknya, kesan pertama yang buruk tentu saja menyebabkan ketok palu mereka bahwa Bahasa Inggris itu susah, membosankan.
So ??
No comments :
Post a Comment